Konsep-konsep dan Strategi Dasar Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan


Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidakkompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer).

Konsep-konsep tersebut adalah:

§  Sistem Informasi Tidak Identik Dengan Sistem Komputerisasi

·       Sistem Informasi Organisasi Adalah Suatu Sistem Yang Dinamis

·       Sistem Informasi Sebagai Suatu Sistem Harus Mengikuti Siklus Hidup Sistem

·       Daya Guna Sistem Informasi Sangat Ditentukan Oleh Integritas Sistem Informasi Itu Sendiri

·       Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Sangat Bergantung Pada Strategi Yang Dipilih Untuk Pengembangan Sistem Tersebut

·       Pengembangan Sistem Informasi Organisasi Harus Menggunakan Pendekatan Fungsi Dan Dilakukan Secara Menyeluruh (Holistik)

·       Informasi Telah Menjadi Aset Organisasi

·       Penjabaran Sistem Sampai Ke Aplikasi Menggunakan Struktur Hirarkis Yang Mudah Dipahami

 

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTIM INFORMASI KESEHATAN

 

Analisis sistem informasi merupakan fase pertama dalam pengembangan dalam pembangunan sistem informasi yang utamanya difokuskan pada masalah dan persyaratan-persyaratan bisnis, terpisah dari tekhnologi apapun yang dapat atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah tersebut.

 

A.     Analisis Sistem

Analisis Sistem adalah menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk system informasi dan proses organisasi.  Analisis situasi yang dilakukan salah satunya dapat menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yaitu analisis antar komponen dengan memanfaatkan deskripsi SWOT  setiap komponen untuk merumuskan strategi pemecahan

masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu sistem informasi kesehatan secara berkelanjutan.

Apakah Analisis SWOT?

SWOT merupakan akronim dari  Strength (kekuatan/kondisi positif),  Weakness (kelemahan internal sistem),  Opportunity (kesempatan/ peluang sistem), dan Threats (ancaman/ rintangan/ tantangan dari lingkungan eksternal sistem).

Analisis SWOT dapat merupakan alat yang  ampuh dalam melakukan analisis strategis.  Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan untuk meminimalisasi kelemahan sistem dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Dalam melakukan analisis situasi menggunakan analisis SWOT, maka langkah-langkahnya adalah:

·       Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling  mendesak untuk diatasi secara umum pada semua komponen

·       Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1

·       Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis SWOT Pada waktu mengidentifikasikan kekuatan,  kelemahan, peluang dan ancaman dalam sistem informasi kesehatan, perlu diingat bahwa kekuatan  dan kelemahan merupakan faktor internal yang perlu  diidentifikasikan di dalam sistem, sedangkan peluang  dan ancaman merupakan faktor eksternal yang harus  diidentifikasi dalam lingkungan eksternal sistem.

·       Langkah 4 : Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan,  dan pengembangan program secara berkelanjutan.  Analisis untuk pengembangan strategi pemecahan masalah dan perbaikan/pengembangan program itu digambarkan

·       Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah suatu rencana Tindakan untuk melaksanakan program penanganan

 

Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusun strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu sistem secara berkelanjutan.  Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan peluang lebih baik dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan kepada perluasan/pengembangan sistem,  sedangkan jika kekuatan lebih kecil dari kelemahan, dan  peluang lebih kecil dari ancaman, maka sebaiknya strategi pengembangan lebih ditekankan kepada upaya konsolidasi ke dalam, melakukan penataan sistem dan organisasi secara internal dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang  ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan ancaman dari luar.

 

B.    Rancangan Sistem

Perancangan Sistem adalah merancang output, input, struktur file, program, produser, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung system informasi.

1.     Tujuan Perancangan Sistem

a.     Untuk mempermudah dalam pengolahan data pasien dan dalam penyimpanan datanya maka diperlukan adanya pembuatan sistem informasi atau pengembangan sistem informasi, sehingga informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat

b.     Gambaran umum sistem yang diusulkan Usulan yang diajukan adalah dibuatnya sistem informasi yang terintegrasi dalam pengolahan data pasien dengan menggunakan database untuk penyimpanan datanya sehingga mempermudah dalam proses pengolahan dan penyimpanan datanya

c.     Perancangan prosedur yang diusulkan Pada perancangan prosedur sistem informasi pelayanan kesehatan yang diusulkan ada misalnya pada prosedur pelayanan kesehatan yang diusulkan sudah menggunakan pengolahan berbasis komputer Tujuan Perancangan Sistem

d.     Perancangan basis data

e.     Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah untuk dimodifikasi

f.      Relasi tabel adalah gambar relasi tabel dari sistem informasi pelayanan kesehatan yang diusulkan.

g.     Entity relationship diagram

h.     Struktur file. Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan dalam pengelolan data secara komputerisasi, agar mempermudah sistem kerja komputer

i.      Kodefikasi ini dibuat untuk memberikan identitas pada suatu objek. Dengan adanya sistem kodefikasi ini diharapkan dapat mengelola data dengan efisien baik pada saat memasukkan data kedalam komputer dan mengambil data dan diharapkan tidak adanya redudansi data.

j.      Perancangan antar muka

k.     Struktur menu adalah bagan yang menerangkan urutan dari sistem yang dibuat untuk sistem pelayanan kesehatan masyarakat

l.      Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data kedalam sistem

m.   Perancangan output adalah perancangan yang dihasilkan dari pengolahan data pelayanan kesehatan dan dapat dicetak sebagai output. Kartu berobat, resep obat, laporan stok obat, laporan keuangan

n.     Perancangan arsitektur jaringan

 

C.    Implementasi Sistem

Implementasi Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan. Atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

Langkah-langkah:

a.     Pemrograman

b.     Pengujian program

c.     Instalansi program

d.     Masuk ke dalam folder

e.     Pengetesan sistem

f.      Pelatihan personil

g.     Konversi system

 

Terdapat beberapa pendekatan salah satunya konversi pararel. Konversi paralel diterapkan dengan cara mengoperasikan sistem lama dengan sistem baru secara bersama-sama pada periode waktu tertentu. Sistem konversi pararel ini berfungsi untuk meyakinkan kinerja sistem baru telah beroperasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan, sehingga sistem lama akan dihentikan. Untuk mengantisipasi jika sistem baru mengalami kendala maka sistem lama masih dapat dioperasikan. Keunggulan sistem ini adalah sistem lama masih dapat dijalankan jika sistem baru tidak sesuai dengan tujuan. Kelemahan sistem ini adalah biaya yang harus dikeluarkan lebih banyak karena harus membiayai dua sistem sekaligus

D.    Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan Sistem wajib dilakukan selama sistem masih beroperasi karena beberapa alasan. Misalnya mungkin sistem masih menyisakan masalah–masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Serta mengantisipasi apabila ada orang jahil menerobos keamanan sistem yang bisa merugikan instansi. Pemeliharaan itu dibagi menjadi dua yaitu: Pemeliharaan Hardware dan Pemeliharaan Software

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal:

·       Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.

·       Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.

·       Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

·       Sistem perlu ditingkatkan.

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi 4 jenis:

a. Pemeliharaan korektif

b. Pemeliharaan adaptif

c. Pemeliharaan perfektif

d. Pemeliharaan preventif

 

E.    Peningkatan Sistem

Peningkatan sistem meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi. Sehingga data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Komentar